Profil Desa Purbayasa
Ketahui informasi secara rinci Desa Purbayasa mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Purbayasa di Padamara, Purbalingga, merupakan pusat wisata edukasi terkemuka berkat Purbasari Pancuran Mas. Wilayah strategis ini memiliki potensi ekonomi kreatif, pertanian, dan pemerintahan desa yang aktif menopang pembangunan regional.
-
Pusat Wisata Edukasi Unggulan
Keberadaan Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas menjadi ikon utama dan motor penggerak ekonomi desa yang paling signifikan.
-
Lokasi Strategis
Terletak di jalur vital dan dekat dengan pusat kota Purbalingga menjadikan desa ini sebagai wilayah penyangga yang dinamis.
-
Ekonomi yang Beragam
Perekonomian desa tidak hanya bertumpu pada pariwisata, tetapi juga didukung oleh sektor pertanian yang solid dan pertumbuhan UMKM yang pesat.
Terletak strategis di jalur yang menghubungkan pusat kota dengan berbagai wilayah penting di sekitarnya, Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, telah menjelma menjadi sebuah entitas yang dinamis dan modern. Desa ini bukan sekadar unit administratif, melainkan sebuah pusat pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama ditopang oleh sektor pariwisata. Keberadaan Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas telah menempatkan Purbayasa dalam peta pariwisata regional dan nasional, menciptakan efek domino yang positif bagi kesejahteraan masyarakatnya. Dengan perpaduan antara kearifan lokal, potensi alam dan inovasi, Purbayasa menunjukkan wajah desa yang progresif dan berdaya saing tinggi.
Kondisi Geografis dan Demografis
Secara geografis, Desa Purbayasa menjadi salah satu wilayah vital di Kecamatan Padamara. Posisinya yang berdekatan langsung dengan pusat ibu kota Kabupaten Purbalingga memberikannya keuntungan aksesibilitas yang tinggi, baik untuk kegiatan ekonomi maupun sosial kemasyarakatan.
Letak, Batas, dan Luas Wilayah
Desa Purbayasa memiliki luas wilayah sekitar 133,98 hektare yang sebagian besar dimanfaatkan untuk pemukiman, lahan pertanian, dan kawasan wisata. Lokasinya yang berada di dataran rendah membuat kontur wilayahnya relatif datar, sangat ideal untuk pengembangan infrastruktur dan pertanian.
Adapun batas-batas administratif Desa Purbayasa yaitu:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Prigi, Kecamatan Padamara.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Bojongsari dan Desa Beji, Kecamatan Bojongsari.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Padamara, Kecamatan Padamara.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Kalitinggar, Kecamatan Padamara.
Letak yang strategis ini menjadikan Purbayasa sebagai gerbang bagi wisatawan dan lalu lintas ekonomi dari arah barat menuju kawasan wisata populer lainnya di Purbalingga.
Kependudukan dan Kode Pos
Berdasarkan data kependudukan terakhir dari Sistem Informasi Desa (SID) per Juni 2025, jumlah penduduk Desa Purbayasa tercatat sebanyak 2.405 jiwa, yang terdiri dari 1.212 laki-laki dan 1.193 perempuan, dan tergabung dalam 785 Kepala Keluarga (KK). Dengan luas wilayah 1,34 km², kepadatan penduduk Desa Purbayasa mencapai sekitar 1.795 jiwa per km², menunjukkan tingkat pemukiman yang cukup padat, seiring dengan perkembangannya sebagai desa jasa dan pariwisata.
Seluruh wilayah administrasi Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, menggunakan kode pos 53372.
Sejarah dan Pemerintahan Desa
Meskipun catatan mendetail mengenai asal-usul penamaan "Purbayasa" memerlukan penelusuran lebih lanjut dari sumber sejarah lokal, perkembangan desa ini tidak terlepas dari sejarah besar Kabupaten Purbalingga. Nama "Purbayasa" sendiri dalam filosofi Jawa dapat diartikan sebagai "bangunan lama" atau "kejayaan masa lalu", yang mungkin merujuk pada peradaban atau pemukiman tua yang pernah ada di wilayah tersebut.
Pemerintahan Desa Purbayasa dijalankan secara profesional dan terstruktur untuk melayani kebutuhan masyarakat. Struktur organisasi pemerintahan desa, mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat desa lainnya, seperti Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), Kepala Seksi (Kasi), dan Kepala Dusun.
Hingga saat ini, pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Kasmid, secara aktif mengelola berbagai program pembangunan yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Transparansi pengelolaan anggaran ini dapat diakses melalui situs resmi desa, yang mencakup alokasi untuk bidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, hingga pemberdayaan masyarakat. Desa ini terbagi ke dalam 2 Dusun, 4 Rukun Warga (RW), dan 17 Rukun Tetangga (RT), yang memastikan pelayanan publik dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di desa, terutama sektor pariwisata dan UMKM, demi meningkatkan kesejahteraan warga Purbayasa secara berkelanjutan," ujar seorang perangkat desa dalam sebuah rilis di situs resmi desa.
Potensi Ekonomi: Pilar Utama Pembangunan Desa
Perekonomian Desa Purbayasa merupakan contoh sukses diversifikasi ekonomi di tingkat desa. Dari pariwisata hingga pertanian, setiap sektor saling menopang dan memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan asli desa (PADes) dan pendapatan masyarakat.
Sektor Pariwisata: Magnet Utama Purbasari Pancuran Mas
Tidak dapat dipungkiri, Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas ialah jantung perekonomian Desa Purbayasa. Objek wisata yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 5 hektare ini bukan sekadar taman rekreasi air biasa. Konsepnya yang memadukan edukasi dan hiburan menjadikannya destinasi favorit keluarga, pelajar, dan wisatawan dari berbagai daerah.
Beberapa daya tarik utama dari Purbasari Pancuran Mas antara lain:
- River World & Aquarium RaksasaMenampilkan koleksi ikan air tawar dari berbagai belahan dunia, termasuk arapaima gigas dari Amazon yang menjadi primadona. Ini menjadi pusat edukasi biologi perairan yang sangat menarik.
- Taman Unggas dan Satwa EksotisMenampung berbagai jenis burung dan satwa langka lainnya, memberikan pengalaman belajar tentang keanekaragaman hayati.
- Wahana Permainan AirDilengkapi dengan kolam renang, water boom, dan ember tumpah yang menjadi favorit anak-anak dan keluarga.
- Diorama Satwa dan Planet Aquarium ToyoshukaWahana yang lebih baru ini menawarkan pengalaman interaktif dan visual yang memukau.
Keberadaan Purbasari Pancuran Mas memberikan dampak ekonomi langsung yang masif. Ratusan warga lokal terserap sebagai tenaga kerja, mulai dari petugas tiket, pemandu wisata, petugas kebersihan, hingga tenaga ahli perawatan satwa. Menurut pengelola, objek wisata ini mampu menarik puluhan ribu pengunjung setiap bulannya, terutama pada musim liburan.
Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Efek domino dari ramainya pariwisata memicu lahirnya berbagai UMKM di sekitar kawasan wisata dan di seluruh penjuru desa. Sektor ini menjadi tulang punggung kedua perekonomian Purbayasa. UMKM yang berkembang pesat meliputi:
- KulinerPuluhan warung makan, restoran, dan kafe berdiri untuk melayani kebutuhan wisatawan. Menu yang ditawarkan bervariasi, dari makanan khas lokal Purbalingga seperti mendoan dan soto, hingga hidangan populer lainnya.
- Pusat Oleh-OlehToko-toko yang menjual cenderamata, makanan ringan khas daerah (seperti keripik, jenang, dll), dan produk kerajinan tangan lokal tumbuh subur.
- Jasa Akomodasi dan ParkirBeberapa warga mulai membuka homestay atau penginapan sederhana untuk melayani wisatawan yang ingin bermalam. Selain itu, pengelolaan lahan parkir juga menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi warga dan kas desa.
Pemerintah desa dan kabupaten terus mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai pelatihan dan program pendampingan agar produk dan layanan yang ditawarkan semakin berkualitas dan berdaya saing.
Sektor Pertanian dan Perikanan
Meskipun popularitas pariwisata sangat menonjol, Purbayasa tidak meninggalkan identitasnya sebagai desa agraris. Lahan persawahan yang masih terhampar di beberapa bagian desa menjadi bukti bahwa sektor pertanian tetap menjadi penopang ketahanan pangan. Komoditas utama yang dihasilkan ialah padi, diselingi dengan tanaman palawija lainnya.
Selain itu, sektor perikanan air tawar juga menjadi potensi yang terus dikembangkan, sejalan dengan citra desa yang lekat dengan dunia air berkat keberadaan Purbasari Pancuran Mas. Budidaya ikan seperti gurami, lele, dan nila dilakukan oleh sebagian warga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal maupun pasokan untuk rumah makan di sekitar kawasan wisata.
Kehidupan Sosial Budaya dan Infrastruktur
Kehidupan masyarakat Desa Purbayasa berjalan harmonis dengan nilai-nilai gotong royong yang masih kental. Kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti dan perayaan hari besar nasional maupun keagamaan selalu diikuti dengan antusias oleh warga. Lembaga kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, dan kelompok pengajian aktif menjalankan program-programnya untuk mempererat tali persaudaraan.
Dari sisi infrastruktur, Desa Purbayasa tergolong sangat maju. Akses jalan utama beraspal mulus dan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Fasilitas publik esensial juga tersedia lengkap, di antaranya:
- PendidikanTerdapat lembaga pendidikan dari tingkat PAUD, Taman Kanak-kanak (TK), hingga Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
- KesehatanTerdapat Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan beberapa Posyandu yang tersebar di setiap dusun untuk memastikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak.
- Sarana IbadahMasjid dan musala berdiri megah dan terawat dengan baik, menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat yang mayoritas beragama Islam.
Jaringan listrik dan telekomunikasi telah menjangkau seluruh wilayah desa, mendukung aktivitas ekonomi digital dan kebutuhan komunikasi warga sehari-hari.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Di balik kesuksesannya, Desa Purbayasa menghadapi sejumlah tantangan yang perlu dikelola dengan baik. Lonjakan jumlah wisatawan pada akhir pekan dan musim liburan seringkali menimbulkan kemacetan di beberapa titik. Pengelolaan sampah, baik yang berasal dari rumah tangga maupun dari aktivitas pariwisata, menjadi isu krusial yang menuntut sistem pengelolaan yang lebih modern dan berkelanjutan.
Namun prospek masa depan Desa Purbayasa sangat cerah. Rencana pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, menjadi prioritas utama. Pemerintah desa bersama pengelola wisata dan masyarakat terus berinovasi untuk menciptakan atraksi baru dan meningkatkan kualitas layanan. Digitalisasi UMKM melalui pemasaran online dan adopsi sistem pembayaran digital juga terus didorong untuk memperluas jangkauan pasar.
Dengan fondasi ekonomi yang kuat, sumber daya manusia yang adaptif, dan pemerintahan yang visioner, Desa Purbayasa siap untuk terus melaju sebagai salah satu desa terdepan di Kabupaten Purbalingga, menjadi teladan bagi pengembangan desa wisata yang berhasil di Indonesia.